Mohon tunggu...
Siti Annnisafa Oceania
Siti Annnisafa Oceania Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa logistik kelautan Universitas Pendidikan Indonesia yang gemar dalam mengembangkan diri dan tertarik dalam membuat artikel berbau kemaritiman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Kawasan Minapolitan Karangsong - Siti Annisafa Oceania (2204696) LK-B1

29 November 2022   18:04 Diperbarui: 29 November 2022   18:06 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan Logistik Pelayaran

Kebutuhan logistik pelayaran bagi nelayan Karangsong diperlukan dalam kegiatan menangkap ikan di laut. Beberapa kebutuhan logistik yang diperlukan dalam keperluan melaut diantaranya; bahan bakar minyak berupa solar dan minyak tanah, es, kebutuhan makanan dan minuman yang terdiri dari beras dan mie instan, rokok, gula, kopi dan teh.

Analisa SWOT

Dokpri
Dokpri

Potensi dan Kendala Kegiatan Perikanan:

1. Adanya sarana alat tangkap berupa armada kapal motor dan perlengkapan alat tangkap lainnya dengan jumlah yang sangat memadai menunjukkan kemampuan dalam upaya melakukan penangkapan ikan di lautan lepas.
2. Adanya fasilitas PPI Karangsong yang terus dikembangkan, menjadi potensi yang baik dalam pengembangan kegiatan perikanan dengan terus melakukan upaya agar transaksi berlangsung di TPI Karangsong.
3. Adanya peran KPL Mina Sumitra sebagai pengelola PPI Karangsong, tergolong sudah memadai dalam upaya pengelolaan PPI Karangsong dan memfasilitasi penjualan ikan melalui proses pelelangan.
4. Adanya budaya di sekitar masyarakat PPI Karangsong, bahwa profesi nelayan berlangsung secara turun temurun, hal ini menjadi potensi pengembangan kegiatan perikanan.

Adapun yang menjadi kendala diindikasikan sebagai berikut:
1. Mahalnya operasional kegiatan penangkapan ikan semenjak meningkatnya harga solar dipasaran, mengakibatkan sebagian nelayan Karangsong menggunakan minyak tanah, namun seiring dengan adanya pembatasan minyak tanah oleh pemerintah, maka penjualan minyak tanah dipasaran juga mengalami kelangkaan dan sulit untuk mencarinya.
2. Adanya kerjasama permodalan antara nelayan pencari ikan dan pemilik modal (juragan) cenderung merugikan pendapatan nelayan dalam sistem bagi hasil.
3. Adanya transaksi penjualan ikan di luar TPI Karangsong yang pada akhirnya akan mengurangi pemasukan bagi TPI dan pemerintah.
4. Kondisi fasilitas jalan lingkungan sekitar pelabuhan dan TPI Karangsong mengalami kerusakan dan sebagian berlubang pada jalan tanah berbatu.

KESIMPULAN

Faktor internal yang penting dipertimbangkan sebagai kekuatan utama adalah PPI Karangsong  yang memiliki nilai  strategis dan ditunjang nelayan yang berjiwa kemaritiman sedangkan kelemahan utamanya adalah bahwa Program Minapolitan sebagai konsep pembangunan memiliki kelemahan.  

Faktor eksternal memiliki peluang utama berupa PPI Karangsong ditetapkan sebagai lokasi Minapolitan Perikanan Tangkap dan ancaman utama adalah Permodalan bakul rendah dan TPI luar Indramayu memiliki daya tarik yang lebih tinggi dari Karangsong. 

Strategi untuk mewujudkan pengembangan minapolitan yang efektif meliputi memanfaatkan Program Minapolitan dan Program Pembangunan Kampung Nelayan Modern, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kinerja sistem perencanaa pembangunan minapolitan dengan membangun networking, pemahaman secara utuh dan tepat tentang konsep minapolitan, meningkatkan kinerja organisasi pemerintah dan swasta, melakukan pembinaan dan pemberdayaan aparatur, meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap, menghadirkan investor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun