Digital, Meutya Hafid, mengenai percepatan pembuatan aturan perlindungan anak di ruang digital merupakan langkah yang patut diapresiasi.Â
Pernyataan Menteri Komunikasi danDunia digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak, tetapi tanpa regulasi yang memadai, mereka berisiko terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia, cyberbullying, serta eksploitasi digital.Â
Oleh karena itu, regulasi yang tegas dan jelas sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi mereka.
Salah satu langkah utama dalam regulasi ini adalah pembatasan akses penggunaan media sosial berdasarkan usia.
Hal ni merupakan kebijakan yang telah diterapkan di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang mensyaratkan batasan usia minimum serta mekanisme verifikasi pengguna.Â
Namun, efektivitas kebijakan ini sangat bergantung pada bagaimana pemerintah menegakkan aturan tersebut dan sejauh mana platform digital dapat bekerja sama dalam penerapannya.
Penting untuk memahami bahwa pembatasan usia dalam media sosial bukanlah upaya untuk membatasi kebebasan anak dalam mengakses informasi.Â
Sebaliknya, ini bertujuan untuk melindungi mereka dari dampak negatif yang bisa merusak perkembangan psikologis dan emosional.Â
Konten yang tidak sesuai usia, misinformasi, serta paparan terhadap perilaku menyimpang bisa berdampak jangka panjang terhadap pola pikir dan perilaku anak.
Presiden Prabowo yang mendorong percepatan regulasi ini menunjukkan adanya kesadaran dari pemerintah terhadap urgensi masalah ini.Â
Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, regulasi yang lamban hanya akan membuat anak-anak semakin rentan terhadap ancaman digital.Â
Karena itu, keberpihakan pemerintah dalam hal ini sangat penting untuk memastikan generasi muda mendapatkan lingkungan digital yang lebih aman.
Aturan ini nantinya akan dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri dan disusun melalui kerja sama lintas kementerian.Â
Hal Ini menunjukkan bahwa kebijakan perlindungan anak di ruang digital tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, serta lembaga terkait lainnya.Â
Pendekatan holistik seperti ini diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang lebih komprehensif dan aplikatif.
Tantangan terbesar dalam implementasi aturan ini adalah bagaimana mekanisme verifikasi usia bisa diterapkan secara efektif.Â
Saat ini, banyak anak di bawah umur yang dengan mudah membuat akun media sosial tanpa verifikasi yang ketat.Â
Pemerintah perlu bekerja sama dengan platform digital untuk menerapkan teknologi yang dapat memastikan kepatuhan terhadap aturan usia, seperti sistem identifikasi digital atau integrasi dengan data kependudukan.
Selain itu, literasi digital harus menjadi bagian dari kebijakan ini. Pembatasan akses saja tidak cukup tanpa edukasi kepada anak, orang tua, dan tenaga pendidik mengenai bagaimana berinternet dengan aman dan bertanggung jawab.Â
Program edukasi yang berkelanjutan bisa membantu anak-anak memahami risiko dunia digital serta bagaimana cara melindungi diri dari potensi ancaman.
Dukungan dari orang tua juga sangat krusial dalam keberhasilan aturan ini. Pemerintah perlu memberikan panduan yang jelas bagi orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka di dunia digital.Â
Tanpa keterlibatan aktif dari keluarga, upaya perlindungan ini bisa menjadi kurang efektif karena anak-anak tetap bisa mencari cara untuk mengakses platform yang dibatasi.
Peran perusahaan teknologiÂ
Platform media sosial harus lebih proaktif dalam menciptakan fitur-fitur perlindungan anak serta transparan dalam melaporkan bagaimana mereka menangani pelanggaran kebijakan usia.Â
Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi harus berjalan seimbang agar regulasi ini tidak hanya menjadi aturan di atas kertas.
Implikasi sosial dan ekonomiÂ
Pembatasan akses digital bagi anak-anak harus dilakukan secara proporsional agar tidak menghambat aspek positif dari teknologi, seperti pembelajaran daring dan kreativitas digital.Â
Regulasi yang dibuat harus fleksibel dan mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan anak di era digital.
Percepatan regulasi perlindungan anak di ruang digital adalah langkah yang tepat dan diperlukan.
Keberhasilan aturan ini tidak hanya bergantung pada kebijakan yang dibuat, tetapi juga pada implementasi yang efektif, dukungan masyarakat, serta kerja sama lintas sektor.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI