Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Iman dan Kesembuhan

22 Januari 2025   06:45 Diperbarui: 22 Januari 2025   06:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun Yesus menghormati tradisi Yahudi, penyembuhan yang terjadi di tengah jalan menunjukkan bahwa kuasa-Nya melampaui ritual atau hukum manusia. 

Penyembuhan ini terjadi semata-mata karena otoritas dan kuasa ilahi-Nya, menggarisbawahi peran Yesus sebagai Mesias yang membawa pemulihan.

Kontras Antara Hukum dan Kasih Karunia

Hukum Taurat memberikan kerangka kerja untuk memahami tahir dan najis, tetapi kasih karunia Yesus membawa pemulihan yang melampaui kebutuhan fisik dan ritual. 

Dalam kisah ini, kasih karunia Yesus memberikan penyembuhan total yang mencakup fisik, sosial, dan spiritual, sebuah gambaran dari karya penebusan-Nya.

Kisah sepuluh orang kusta mengajarkan pentingnya iman, ketaatan, dan pengakuan atas pekerjaan Tuhan dalam hidup. 

Orang percaya dipanggil untuk mempercayai perintah Tuhan, bahkan ketika hasilnya belum terlihat. Selain itu, peristiwa ini mengingatkan bahwa pemulihan sejati melibatkan tindakan iman dan pengakuan atas kuasa Kristus.

Peran Imam dalam Tradisi Yahudi

Yesus tidak mengabaikan peran imam dalam proses penyembuhan, yang menunjukkan bahwa institusi keagamaan tetap memiliki tempat dalam rencana pemulihan Allah. 

Imam bertindak sebagai perwakilan hukum untuk memastikan bahwa seseorang yang telah sembuh dapat diterima kembali ke masyarakat.

Melalui kisah ini, Yesus menunjukkan bahwa Ia menghormati hukum dan tradisi Yahudi sekaligus menggenapinya dengan kasih karunia dan kuasa ilahi-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun