Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Jamu Gendong, Khasiat Tradisional Yang Tak Diragukan

18 Januari 2025   07:27 Diperbarui: 18 Januari 2025   19:35 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penjual jamu Gendong (RRI.CO.ID/Brava Radio)

Jamu gendong, ramuan tradisional khas Jawa, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat selama berabad-abad.

Minuman herbal ini menawarkan solusi kesehatan alami yang diwariskan secara turun-temurun. 

Salah satu sosok yang menjaga tradisi ini adalah Mbah Lutiyem, seorang perantau asal Wonogiri yang telah menjual jamu gendong di kawasan Kalitaman, Salatiga, selama puluhan tahun.

Setiap pagi, Mbah Lutiyem dengan tekun mengolah berbagai jenis ramuan jamu di rumahnya. 

Baca juga: Tradisi

Ia menggunakan bahan-bahan alami yang segar, seperti jahe, kencur, kunyit, dan brotowali, yang dibelinya dari Pasar Blauran, Salatiga. 

Setelah selesai meracik, jamu tersebut dituangkan ke dalam botol-botol kaca, ditata rapi di dalam tenggok, dan siap dibawa berkeliling untuk dijajakan.

Beragam jenis jamu ditawarkan oleh Mbah Lutiyem, mulai dari beras kencur yang menyegarkan, kunir asem yang kaya akan antioksidan, brotowali yang dikenal pahit namun berkhasiat, hingga jamu pahitan yang diyakini mampu mendetoksifikasi tubuh. 

Selain itu, ia juga melengkapi peralatannya dengan gelas dan plastik untuk melayani berbagai preferensi pelanggannya.

Khasiat jamu tradisional ini tak perlu diragukan lagi. Ramuan alami tersebut dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh, menjaga kebugaran, dan membantu memulihkan kesehatan. 

Bahkan, ibu-ibu yang baru saja melahirkan sering mengonsumsi jamu untuk mempercepat pemulihan pasca-persalinan. Hal ini menunjukkan bahwa jamu memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kesehatan masyarakat Jawa.

Di tengah arus modernitas yang membawa berbagai obat-obatan instan, jamu tradisional tetap diminati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun