Kesalahan pemahaman doktrin iman juga sering kali terjadi karena kurangnya pendidikan teologi yang memadai di kalangan jemaat.Â
Banyak orang percaya tidak diajarkan untuk membaca Alkitab secara menyeluruh dan memahami konteksnya, sehingga rentan terhadap pengajaran yang menyimpang.
Tanggungjawab Gereja
Sebagai respons, gereja dan para pemimpin rohani memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pengajaran yang benar tentang doktrin iman.Â
Pendidikan teologi yang berbasis Alkitab perlu menjadi prioritas untuk menghindari kesalahpahaman ini.
Di era modern, gereja juga harus mewaspadai pengaruh budaya konsumerisme yang sering kali meresapi pemahaman iman.
Iman Sebagai Respon atas Anugerah
Iman tidak boleh direduksi menjadi sarana untuk mendapatkan kenyamanan duniawi, tetapi harus tetap dipahami sebagai respons kepada kasih karunia Allah.
Dengan pemahaman yang benar, doktrin iman dapat menjadi kekuatan yang menginspirasi transformasi hidup dan memperdalam hubungan dengan Allah.Â
Iman yang sejati adalah iman yang aktif, bertumbuh, dan memuliakan Allah melalui kehidupan yang penuh ketaatan dan kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H