Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kesalahan Dalam Memahami Doktrin Iman

15 Januari 2025   20:38 Diperbarui: 16 Januari 2025   06:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Membuka kitab Suci (christianpublishinghouse.com)

Kesalahpahaman terhadap doktrin iman sering kali muncul karena penekanan yang berlebihan pada satu aspek doktrin tanpa memperhatikan keseimbangan teologis. 

Hal ini juga dapat diperburuk oleh pengajaran yang tidak kontekstual atau pengaruh budaya populer.

Iman dan Tujuan Hidup

Martin Luther, seorang tokoh Reformasi, menekankan bahwa iman menyelamatkan seseorang, tetapi ia juga mengingatkan bahwa iman yang sejati akan menghasilkan perubahan hidup. 

Ia menentang keras pandangan bahwa iman hanya berupa pengakuan lisan tanpa dampak nyata.

John Wesley memberikan penekanan pada pengudusan, menegaskan bahwa iman yang menyelamatkan adalah iman yang menghasilkan ketaatan kepada Allah. 

Ia mengkritik pandangan bahwa iman dapat dipisahkan dari moralitas.

Dietrich Bonhoeffer juga memperingatkan bahaya "kasih karunia murah," yang meremehkan harga yang harus dibayar untuk mengikut Kristus. 

Menurutnya, iman tanpa komitmen adalah iman yang kosong.

C.S. Lewis menyoroti bahwa iman bukan hanya masalah perasaan atau keputusan sekejap, tetapi melibatkan akal budi dan kehendak yang terus diperbarui oleh kebenaran Allah. 

Pandangan ini membantu menegaskan iman sebagai keputusan yang berakar pada fakta dan kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun