Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kamuflase Rohani, Spiritual tanpa Religiositas

10 Januari 2025   23:05 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah tindakan mereka didasarkan pada keinginan untuk memuliakan Tuhan atau hanya untuk memuaskan ego pribadi? 

Dengan menjadi teladan dalam integritas, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk menjalani kehidupan yang autentik. Selain itu, pemimpin juga perlu mengedukasi umat tentang pentingnya esensi ibadah yang sejati.

Kembali pada Inti Ibadah

Esensi ibadah tidak terletak pada ritual semata, tetapi pada transformasi hati dan hubungan yang tulus dengan Tuhan. 

Ketika seseorang memahami dan menghargai inti ini, mereka tidak akan tergoda untuk menjadikan ibadah sebagai alat manipulasi. Sebaliknya, mereka akan menjadikannya sarana untuk memperbarui diri dan melayani sesama.

Dalam era modern, di mana pengakuan sosial sering kali menjadi tolok ukur keberhasilan, tantangan untuk menjalani kehidupan spiritual yang otentik semakin besar. 

Namun, dengan introspeksi yang mendalam dan komitmen untuk hidup dalam kebenaran, setiap individu dapat melawan godaan untuk berkamuflase secara rohani.

Harapan untuk Pemulihan

Meskipun kamuflase rohani merupakan fenomena yang nyata, ada harapan untuk pemulihan. 

Dengan pertobatan, penyesalan, dan komitmen untuk hidup dalam integritas, individu dapat meninggalkan kepalsuan dan kembali kepada kebenaran. 

Pemulihan ini tidak hanya membawa dampak positif bagi individu, tetapi juga bagi komunitas di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun