Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kamuflase Rohani, Spiritual tanpa Religiusitas

10 Januari 2025   23:05 Diperbarui: 10 Januari 2025   22:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan beragama, sering kali kita menemui fenomena yang ironis, di mana seseorang yang memahami kebenaran justru melanggarnya demi kepentingan pribadi. 

Fenomena ini dikenal sebagai kamuflase rohani, yaitu tindakan menyembunyikan motif duniawi di balik topeng spiritualitas. 

Kamuflase rohani tidak hanya mencederai integritas individu, tetapi juga merongrong kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai kebenaran.

Pengetahuan yang Disalahgunakan

Orang-orang yang terlibat dalam kamuflase rohani sering kali memiliki pengetahuan agama yang mumpuni. 

Mereka memahami prinsip-prinsip kebenaran, tetapi memilih menggunakannya untuk memanipulasi situasi atau orang lain demi keuntungan pribadi. 

Pengetahuan, yang seharusnya menjadi sumber kebijaksanaan dan pencerahan, berubah menjadi alat justifikasi untuk tindakan yang tidak etis.

Keserakahan dan keinginan untuk memperoleh pengakuan sering menjadi motivasi utama. 

Dalam situasi ini, ibadah dan kegiatan keagamaan yang seharusnya tulus dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, malah dijadikan alat untuk membangun citra diri atau mencapai kepentingan tertentu. 

Manipulasi ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menciptakan keretakan dalam hubungan sosial.

Pengorbanan Hati Nurani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun