Pemerintah Kota Salatiga terus menunjukkan keseriusan dalam mengatasi permasalahan limbah plastik melalui berbagai kebijakan dan program inovatif.Â
Pengendalian Penggunaan Plastik
Salah satu langkah strategis yang menjadi tonggak penting adalah penerbitan "Peraturan Wali Kota Salatiga Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pengendalian Penggunaan Plastik".
Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif plastik sekali pakai yang selama ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Â
Dalam peraturan tersebut, pemerintah menetapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat-pusat perbelanjaan.Â
Langkah ini mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan tas belanja ramah lingkungan, seperti tas kain atau kantong kertas.Â
Tas Ramah Lingkungan
Peraturan ini juga mengatur agar pelaku usaha menyediakan alternatif ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik. Â
Kebijakan ini tidak hanya mengatur soal larangan, tetapi juga memberikan arahan konkret mengenai langkah-langkah yang harus diambil masyarakat dan pelaku usaha.Â
Pemerintah berharap kebijakan ini dapat mengubah pola konsumsi masyarakat, mengurangi ketergantungan pada plastik, dan menciptakan kebiasaan baru yang lebih berkelanjutan. Â
Edukasi Masyarakat
Pemerintah bekerja sama dengan komunitas lingkunga meningkatkan kesadaran tentang bahaya limbah plastik, khususnya terhadap ekosistem tanah dan air.Â
Edukasi ini bertujuan mengubah persepsi masyarakat bahwa tindakan kecil, seperti membawa tas belanja sendiri, dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan. Â
Selain itu, pemerintah juga membangun kerja sama erat dengan pelaku usaha untuk memastikan keberhasilan program ini.Â
Banyak ritel modern di Salatiga, seperti Indomaret dan Alfamart, telah menunjukkan dukungan penuh dengan tidak lagi menyediakan kantong plastik bagi pembeli. Â
Dampak Positif
Dampak positif kebijakan ini mulai dirasakan di berbagai aspek. Volume sampah plastik yang biasanya mendominasi di tempat pembuangan akhir (TPA) perlahan mulai berkurang.Â
Masyarakat juga semakin terbiasa membawa tas belanja sendiri, sebuah langkah kecil yang memiliki dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Â
Perjalanan menuju pengurangan plastik yang optimal tidak tanpa tantangan. Pelaku usaha kecil juga membutuhkan dukungan tambahan untuk sepenuhnya mematuhi aturan ini. Â
Edukasi berkelanjutan juga menjadi fokus pemerintah dalam memastikan perubahan perilaku masyarakat berjalan konsisten.Â
Melalui berbagai kampanye dan kolaborasi dengan komunitas lokal, pemerintah berupaya menciptakan budaya baru yang menempatkan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama.
Monitoring
Monitoring dan evaluasi berkala juga menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan ini. Pemerintah memastikan bahwa aturan yang sudah diterapkan berjalan efektif di lapangan. Â
Pengelolaan limbah plastik juga dilihat sebagai peluang untuk menciptakan inovasi di bidang pengolahan sampah.Â
Pemerintah Kota Salatiga sedang mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih modern, termasuk fasilitas daur ulang untuk limbah plastik yang masih dapat dimanfaatkan. Â
Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat.
Komitmen Salatiga dalam pengendalian limbah plastik menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H