Tantangan Hukum dan Implementasi
Meskipun memiliki dasar hukum yang kuat, implementasi pengelolaan Badan Bank Tanah menghadapi berbagai tantangan:
- Konflik Agraria: Sengketa lahan antara masyarakat, pemerintah, dan korporasi besar sering kali memerlukan penyelesaian hukum yang panjang.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Badan Bank Tanah harus memastikan bahwa distribusi lahan dilakukan dengan adil dan tidak dipengaruhi kepentingan tertentu.
- Infrastruktur Data: Pendataan tanah yang belum sepenuhnya terintegrasi sering menjadi kendala dalam memastikan lahan dikelola secara efisien.
Perspektif Keberlanjutan
Dalam konteks keberlanjutan, pengelolaan lahan oleh Badan Bank Tanah harus memperhatikan dampak ekologis.Â
Tanah yang didistribusikan kepada masyarakat harus dimanfaatkan secara bijaksana agar tidak merusak lingkungan.Â
Edukasi kepada penerima manfaat mengenai praktik agraria yang ramah lingkungan menjadi aspek penting dalam memastikan keberlanjutan program ini.
Pelibatan Masyarakat sebagai Shareholder
Kunci keberhasilan pengelolaan Badan Bank Tanah adalah pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.Â
Pendekatan partisipatif, seperti musyawarah dengan kelompok tani, nelayan, dan organisasi masyarakat sipil, dapat memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Saatnya rakyat memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan aspirasi dan mendukung pengelolaan lahan yang lebih adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H