Penyesuaian ini diperkirakan menjadi tren pada kuartal pertama 2025 saat pasar beradaptasi dengan perubahan tarif.
Sektor pariwisata premium mungkin terkena imbas kebijakan ini, terutama dalam hal layanan dan barang yang dianggap mewah. Demikian juga daya tarik destinasi Indonesia dan layanan berkualitas tinggi diharapkan tetap menjaga jumlah wisatawan kelas atas.
Dampak pada Konsumen Menengah dan Kebawah
Dengan menjaga harga barang kebutuhan pokok tetap stabil, pemerintah berupaya memastikan daya beli masyarakat mayoritas tidak terganggu, sehingga perekonomian tetap tumbuh.
Langkah ini juga dapat dipandang sebagai upaya redistribusi ekonomi, di mana kelas atas menyumbang lebih banyak untuk pembangunan nasional.Â
Tambahan penerimaan pajak dapat dialokasikan untuk mendanai program-program kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.
Pada kuartal pertama 2025, pasar barang mewah diperkirakan menghadapi penyesuaian signifikan. Namun, dengan kekuatan daya beli konsumen premium yang relatif stabil, pasar ini diprediksi akan kembali tumbuh dalam waktu singkat.
Kenaikan PPN menjadi 12% untuk barang mewah adalah dianggap sebagai langkah strategis yang dirancang untuk mengoptimalkan penerimaan negara tanpa membebani mayoritas masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H