Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pentingnya Hikmat dan Kasih dalam Menapaki Tahun Baru

31 Desember 2024   23:17 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:30 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Menyambut Tahun Baru 2025 di GPIAI Efata (Dokumen Prinadi)

Melalui pelayanannya, ia mendampingi mereka yang sedang berjuang, memberikan penguatan iman, dan menjadi teladan bahwa ada harapan di dalam Kristus.

Kesaksian Bapak Eko dan Ibu Lidya mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. 

Firman Tuhan dalam Lukas 1:13 memberikan penghiburan bagi orang yang sedang berdoa dan menantikan jawaban Tuhan: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan." 

Firman ini menegaskan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa kita, meskipun sering kali dalam waktu dan cara yang berbeda dari harapan kita.

Tantangan bagi setiap orang di tahun baru ini adalah bagaimana menjalani hidup dengan hikmat. Hikmat sejati tidak datang dari dunia, tetapi dari takut akan Tuhan (Amsal 9:10). 

Ketika kita takut akan Tuhan, kita akan diberi kemampuan untuk membuat keputusan yang benar, menjalani hidup yang bermakna, dan menjadi berkat bagi orang lain.

Namun, kasih Allah tidak berhenti pada hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan. Kasih itu harus mengalir kepada sesama. 

Kesaksian Lidya, seorang cancer survivor dalam ibadah di GPIAI Efata Saatiga (Dokumen Pribadi)
Kesaksian Lidya, seorang cancer survivor dalam ibadah di GPIAI Efata Saatiga (Dokumen Pribadi)
Dukungan jemaat kepada Bapak Eko melalui doa dan pelayanan Ibu Lidya kepada para penyintas kanker adalah contoh nyata bagaimana kasih Allah diwujudkan dalam komunitas. 

Ini menjadi panggilan bagi kita untuk saling menopang dan memperhatikan kebutuhan orang lain, baik secara fisik maupun spiritual.

Menghadapi tahun baru, kita diingatkan untuk tidak hanya berharap pada keberuntungan atau rencana pribadi. 

Sebaliknya, mari bersandar pada janji Tuhan yang penuh damai sejahtera seperti tertulis dalam Yeremia 29:11. Kasih dan janji-Nya yang kekal menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi segala tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun