Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Penjual Terompet Tahun Baru, Kemana?

30 Desember 2024   23:34 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi terompet tahun Baru (https://indramayu.inews.id)

Perubahan Pola Perayaan

Masyarakat kini cenderung merayakan tahun baru dengan cara yang lebih sederhana. 

Berkumpul bersama keluarga di rumah, menyaksikan acara televisi, atau menyaksikan kembang api dari kejauhan menjadi pilihan yang lebih populer dibandingkan membeli dan meniup terompet.

Penjual Terompet yang Berkurang

Kondisi ini juga berdampak pada para pedagang terompet. Sebelumnya, mereka dapat mengandalkan penjualan terompet sebagai sumber penghasilan tambahan menjelang akhir tahun. 

Namun, dengan menurunnya permintaan, banyak penjual memilih untuk berhenti menjual terompet.

Selain faktor pandemi, meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan juga berkontribusi pada berkurangnya penggunaan terompet. 

Limbah plastik dari terompet yang hanya digunakan sekali dinilai tidak ramah lingkungan, sehingga masyarakat mulai mencari alternatif perayaan yang lebih berkelanjutan.

Kini, lebih banyak orang yang memilih untuk mengabadikan momen pergantian tahun dengan berfoto atau membuat konten di media sosial daripada menggunakan terompet untuk bersenang-senang.

Perspektif Ekonomi Lokal

Hilangnya penjualan terompet juga mencerminkan dinamika ekonomi lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun