Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polemik Penetapan Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka: Antara Hukum dan Politik

26 Desember 2024   12:14 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, publik menuntut transparansi dalam penanganan kasus ini. Profesionalisme dan independensi KPK menjadi sorotan utama, terutama mengingat sensitivitas politik yang menyertai kasus ini.

Tantangan PDIP Menjelang Kongres VI

Penetapan Hasto sebagai tersangka dan pencegahan Yasonna menciptakan tantangan besar bagi PDIP menjelang Kongres VI. 

Partai harus menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga soliditas internal di tengah serangan eksternal. Keberhasilan PDIP menghadapi situasi ini akan menjadi penentu kekuatan politik mereka di masa depan.

Kasus ini menjadi ujian bagi independensi lembaga hukum di Indonesia. Ketika hukum bersinggungan dengan politik, ada risiko bahwa keadilan akan dikompromikan demi kepentingan tertentu.

Supremasi Hukum dan Demokrasi yang Sehat

Dalam konteks demokrasi, supremasi hukum adalah pilar utama yang tidak boleh tergoyahkan. 

Penanganan kasus hukum harus bebas dari intervensi politik agar kepercayaan publik terhadap institusi hukum tetap terjaga. Demokrasi yang sehat hanya dapat terwujud jika hukum ditegakkan secara adil dan independen.

KPK menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa mereka tidak terlibat dalam politisasi kasus ini. Jika KPK gagal menjaga profesionalisme, kredibilitas lembaga ini akan dipertanyakan. 

Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam penanganan kasus Hasto Kristiyanto.

PDIP harus menjadikan kasus ini sebagai momen untuk memperkuat komitmen terhadap transparansi dan integritas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun