Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membengkeli Pendelegasian Tugas Dalam Pelayanan Gereja

19 Desember 2024   01:19 Diperbarui: 19 Desember 2024   06:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelayanan di gereja (PEXELS.COM/ Pavel Danilyuk)

Kepemimpinan yang transparan, inklusif, dan adil akan menciptakan lingkungan pelayanan yang harmonis. Ketika pelayan Tuhan atau juga jemaat dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk melayani.

Menempatkan Karunia Rohani sebagai Dasar Pelayanan

Karunia rohani adalah dasar utama dalam pendelegasian tugas gereja. Pemimpin perlu mengidentifikasi karunia ini dan menempatkan jemaat pada posisi yang sesuai. 

Gereja perlu membangun sistem pendelegasian yang tidak hanya adil tetapi juga tahan uji. Sistem ini harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan memastikan bahwa setiap anggota jemaat memiliki peran dalam pelayanan. 

Sistem yang kuat akan membawa gereja menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pendelegasian tugas yang buruk dalam pelayanan gereja dapat menciptakan ketidakadilan dan merusak harmoni jemaat. Untuk mengatasi masalah ini, gereja perlu memastikan bahwa tugas diberikan berdasarkan potensi individu, bukan preferensi pribadi.

Dengan pendelegasian yang adil, transparan, dan berdasarkan karunia rohani, gereja dapat membangun pelayanan yang efektif, inklusif, dan berdampak positif bagi jemaat maupun komunitas sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun