Ev. Gideon Benu, selaku Ketua Komisi Bapak Gereja Efata Salatiga, berharap melalui perayaan Natal ini, iman kaum bapak semakin dikokohkan sebagai soko guru gereja.Â
Ia menekankan pentingnya peran pria yang beriman dalam menjaga dan membangun gereja yang kuat. Menurutnya, kaum bapak memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan dalam kehidupan rohani, mencerminkan kasih Kristus di tengah keluarga dan masyarakat.
Dalam dunia yang sering kali mengaburkan peran pria dalam keluarga dan masyarakat, gereja hadir untuk menguatkan kembali identitas mereka sebagai pemimpin rohani yang takut akan Tuhan.
Komunitas dalam Menumbuhkan Iman
Komisi Bapak Gereja Efata Salatiga membuktikan bahwa Natal dapat menjadi momen yang membangun, tidak hanya secara spiritual, tetapi juga dalam mempererat hubungan antaranggota gereja.Â
Kebersamaan dalam iman ini menjadi fondasi untuk terus melangkah dalam pelayanan kepada Allah dan sesama. Sebagaimana Zakharia yang bernyanyi penuh syukur, para bapak diajak untuk menyatakan iman mereka melalui tindakan nyata.Â
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat menjadi berkat dengan mengasihi, memimpin, dan melayani keluarga serta gereja.
Melalui momen Natal ini, gereja kembali mengingatkan bahwa kasih Allah bersifat universal, melampaui batas gender, status, maupun usia.Â
Natal kaum bapak ini menjadi simbol bahwa semua umat dipanggil untuk hidup dalam terang kasih Allah yang membebaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H