Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Natal: Kaum Pria Sebagai Pilar Pertumbuhan Iman

19 Desember 2024   00:19 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persembahan Lagu Natal dalam Ibadah Kaum Bapak (18/12/24) di GPIAI Efata (Poto Andre)

Dalam renungannya, Pdt. Yulia mengajak jemaat untuk melihat bagaimana Zakharia, melalui nyanyiannya yang dikenal sebagai Benedictus, menyampaikan pujian kepada Allah yang penuh kasih. 

Nyanyian itu mencerminkan iman dan pengharapan yang besar akan rencana Allah bagi umat manusia.

Sebagaimana dinyatakan dalam Lukas 1:68-78, Zakharia memuji Allah yang telah melawat umat-Nya dengan kasih dan kuasa-Nya. 

Ia bersyukur atas penggenapan janji Allah yang membebaskan umat-Nya dari dosa dan membawa terang kepada mereka yang hidup dalam kegelapan. 

Rencana Allah bagi Uma-Nya

Dalam nyanyian itu, terlihat bahwa Zakharia tidak hanya menerima kasih karunia Allah, tetapi juga menyatakannya dengan penuh keyakinan.

Penampilan Bapak Karno dalam memimpin Ibadah Natal KOMPAK (Poto Andre)
Penampilan Bapak Karno dalam memimpin Ibadah Natal KOMPAK (Poto Andre)
Melalui refleksi ini, Pdt. Yulia menekankan bahwa kasih Allah tidak memandang gender. Dalam sejarah keselamatan, baik pria maupun wanita memiliki peran penting. 

Zakharia menjadi contoh bagaimana seorang pria dapat menunjukkan iman yang kokoh dan memberikan dampak besar dalam rencana Allah. Hal ini menjadi teladan bagi para bapak gereja untuk terus hidup dalam kasih dan kebenaran Allah.

Perayaan Natal kaum bapak ini juga menjadi pengingat bahwa setiap pria dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di tengah keluarga dan gereja. 

Sebagaimana Zakharia setia pada panggilannya, para bapak juga diajak untuk menjalani hidup yang memuliakan Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Kaum Bapak sebagai Teladan Iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun