Pembebasan ini merupakan salah satu upaya untuk meringankan dampak kenaikan tarif PPN terhadap kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah.Â
Dari sudut pandang ekonomi, meskipun pembebasan PPN terhadap barang-barang pokok sangat positif, tetap ada tantangan dalam memastikan bahwa sektor-sektor ini dapat dikelola dengan efisien dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Â
Pembebasan PPN bisa menjadi lebih efektif jika ada pengawasan yang ketat, sehingga harga barang pokok tetap terjangkau dan tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan margin keuntungan yang tidak adil.
Dampak dan Tantangan Ekonomi
Kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 12 persen dapat menimbulkan tekanan pada daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah dan bawah, yang sudah merasa kesulitan dengan harga barang dan jasa yang terus meningkat.Â
Dari sudut pandang ekonomi, kenaikan ini berpotensi mengurangi konsumsi, karena harga barang dan jasa yang lebih tinggi dapat membuat masyarakat mengurangi pengeluaran mereka.Â
Ini dapat memengaruhi sektor-sektor yang sangat bergantung pada konsumsi domestik, seperti ritel dan barang-barang konsumsi lainnya. Dalam jangka pendek, sektor-sektor ini mungkin mengalami penurunan permintaan.Â
Pemerintah perlu hati-hati dalam menyeimbangkan kebijakan fiskal dengan dampak jangka pendek yang dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan.
Insentif Ekonomi untuk Rumah Tangga Berpendapatan Rendah
Salah satu cara pemerintah untuk mengatasi dampak dari kenaikan PPN adalah dengan memberikan insentif kepada rumah tangga berpendapatan rendah.Â
Insentif ini sangat penting karena golongan ini paling rentan terhadap kenaikan harga akibat perubahan tarif PPN.Â