Peneguhan Panggilan sebagai  Pelayan Tuhan
Penahbisan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga merupakan peneguhan atas panggilan pelayanan yang mulia. Dalam sambutannya, Ketua Sinode GPIAI, Pdt. Dr. Surya Kusuma, D.Min., yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Darius Sriyono, M.Th. menekankan pentingnya kesungguhan dalam menjalani panggilan ilahi.Â
Para hamba Tuhan yang ditahbiskan diajak untuk terus memperlengkapi diri, baik dalam pengetahuan teologi maupun dalam pengabdian kepada jemaat dan masyarakat.
Dalam pelayanan gereja, peran evangelis, pendeta pembantu, dan pendeta sangat penting. Mereka saling melengkapi dalam menyampaikan Firman Tuhan, membimbing jemaat, dan menjangkau jiwa-jiwa.Â
Kolaborasi ini menjadi inti dari misi gereja untuk memberitakan kabar baik kepada dunia, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Penahbisan ini juga menjadi respons konkret GPIAI terhadap kebutuhan pelayanan di berbagai daerah, seperti Boyolali, Klaten, Kendal, hingga Sumba.Â
Kehadiran tenaga pelayanan baru ini diharapkan mampu membawa semangat baru dalam pelayanan, sekaligus menjawab kebutuhan unik dari masing-masing jemaat di wilayah tersebut.
Penahbisan sebagai Bentuk Regenerasi dan Aplikatif
Selain itu, prosesi penahbisan ini menegaskan pentingnya pelayanan kontekstual. Para hamba Tuhan dituntut untuk memahami situasi dan kebutuhan lokal jemaat, sehingga pelayanan yang diberikan dapat relevan dan efektif.Â
Pendekatan ini mencerminkan komitmen GPIAI untuk tetap relevan dalam menghadapi dinamika masyarakat yang terus berkembang.
Regenerasi juga menjadi fokus utama dalam penahbisan ini. Dengan melibatkan pendeta muda dalam pelayanan, GPIAI memastikan bahwa misi gereja tetap berkesinambungan.Â