Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Wedangan Teh Teko: Kenikmatan dan Kebersamaan yang Melegenda di Gunungkidul

5 Desember 2024   09:40 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:02 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh tradisional kemasan dari berbagai daerah di Indonesia. Kompas/Lucky Pransiska

sajian puli dan tempe khas Gunungkidul (Poto: JogjaTerkini.id)
sajian puli dan tempe khas Gunungkidul (Poto: JogjaTerkini.id)
Puli, yang berbahan dasar nasi yang dipadatkan, menawarkan rasa gurih yang cocok dipadukan dengan teh manis.

Tempe goreng yang renyah dan pisang goreng yang manis menambah kekayaan cita rasa dalam momen wedangan.

Tradisi ini mencerminkan filosofi kebersahajaan, di mana makanan sederhana mampu mempererat hubungan keluarga dan kerabat.

Wedangan sebagai Simbol Kehangatan

Tradisi wedangan bukan sekadar menikmati teh, tetapi juga momen untuk berbagi cerita, membangun tali persaudaraan, dan menciptakan kenangan bersama.

Dalam suasana sederhana, wedangan mencerminkan hidup yang lebih rileks dan bahagia.

Kesan tradisional dari teko teh, cangkir kecil, dan camilan khas menjadi lambang keakraban dan kebahagiaan dalam kebersamaan.

Tradisi Wedangan

Meskipun zaman terus berubah, masyarakat Gunungkidul tetap menjaga tradisi wedangan sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kebersamaan, nilai-nilai kesederhanaan, dan rasa syukur atas hal-hal kecil dalam hidup. 

Tradisi wedangan menjadi pengingat bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar, tetapi dari momen-momen sederhana yang bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun