Wedangan merupakan tradisi khas masyarakat pedesaan Gunungkidul yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang berkumpul, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan keharmonisan keluarga serta kerabat.Â
Ketika ada tamu berkunjung atau kerabat berkumpul, suguhan utama berupa wedangan teh menjadi sebuah keharusan.
Tradisi ini mencerminkan kehangatan dan nilai-nilai kekeluargaan yang masih dijaga dengan baik di tengah modernisasi.
Ikon Wedangan Gunungkidul
Salah satu teh yang paling digemari dalam tradisi wedangan di Gunungkidul adalah teh teko (poci).
Teh ini memiliki ciri khas rasa yang pekat dan aroma yang kuat, memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan teh lainnya.Â
Proses penyajiannya pun tradisional, dimulai dengan mendidihkan air di ceret, menuangkannya ke teko (poci) berisi daun teh, dan menyajikannya dalam cangkir kecil.Â
Selain teh pecut, masyarakat Gunungkidul juga mengenal teh Dua Tang, yang tak kalah populer.
Teh Dua Tang memiliki rasa dan aroma yang khas, menawarkan kenikmatan yang berbeda namun tetap memikat.