Sebaliknya, jika kita membiarkan diri terpengaruh oleh konten negatif, terang itu bisa berubah menjadi kegelapan, seperti peringatan Yesus dalam ayat 35.
Tantangan di era disrupsi adalah banyak hal yang tampak menarik dan bermanfaat sebenarnya dapat membawa kita menjauh dari Allah.Â
Contohnya, pencarian popularitas di media sosial dapat menjadi motivasi yang salah jika tidak didasarkan pada kehendak Allah. Kita perlu bijak untuk memastikan bahwa terang dalam diri kita tetap sejati dan tidak memudar.
Pentingnya Integritas
Ayat 36 menantang kita untuk hidup sepenuhnya dalam terang, tanpa ada bagian yang gelap.Â
Dalam konteks era disrupsi, ini berarti memiliki kehidupan yang mencerminkan integritas, konsistensi iman, dan nilai-nilai ilahi, baik di dunia nyata maupun virtual.Â
Hidup yang terang sepenuhnya menjadi kesaksian yang kuat bagi orang lain.
Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan yang membawa terang di tengah perubahan zaman.Â
Dalam dunia kerja, misalnya, inovasi teknologi dapat digunakan untuk pelayanan atau menciptakan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat, bukan sekadar mengejar keuntungan pribadi.
Peran Pendidikan, Gereja, KeluargaÂ
Dalam pendidikan, era disrupsi menuntut generasi muda untuk beradaptasi dengan cepat.Â