Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesantunan sebagai Fondasi Kepemimpinan yang Efektif: Perspektif Politik

2 Desember 2024   10:28 Diperbarui: 2 Desember 2024   19:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia politik Indonesia, sikap kader yang arogan, korup, dan tidak menepati janji sangat berisiko terhadap masa depan karier politik mereka. 

Ketika wakil rakyat menunjukkan sikap pilih kasih dan hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, hal ini menciptakan ketidakpercayaan yang besar di kalangan rakyat.

Sikap arogansi dan intimidasi sering kali membuat rakyat merasa terabaikan, seolah suara mereka tidak penting. Kepercayaan publik terhadap politisi sangat rapuh, dan sekecil apa pun pelanggaran atau ketidakadilan bisa menyebabkan kekalahan besar di pemilu.

Rakyat Tidak Suka Arogansi dan Intimidasi

Rakyat Indonesia, khususnya kalangan bawah, sangat sensitif terhadap sikap arogansi dan intimidasi dari para wakil rakyat. Ketika para politisi merasa lebih unggul atau lebih penting daripada rakyat yang mereka wakili, sikap ini langsung menurunkan kepercayaan mereka. 

Rakyat menginginkan pemimpin yang bisa mendengarkan, berempati, dan melayani, bukan yang memaksakan kehendaknya atau menindas. 

Oleh karena itu, sikap arogan yang ditunjukkan oleh beberapa politisi, terutama yang berada di posisi kekuasaan, dapat berbalik menjadi bumerang, merugikan mereka dalam pemilu berikutnya.

Akibatnya Pilihan Mereka Akan Berubah Arah

Ketidakpuasan terhadap wakil rakyat yang arogan atau korup sering kali mengarah pada perubahan preferensi pemilih. 

Pemilih yang sebelumnya loyal kepada satu figur atau partai bisa dengan mudah beralih jika mereka merasa tidak dihargai atau dilayani dengan baik. Rakyat akan mencari figur yang lebih baik, lebih adil, dan lebih mendengarkan kebutuhan mereka. 

Dalam demokrasi, pilihan rakyat sangat fleksibel, dan kekecewaan bisa menjadi faktor utama yang mengubah arah dukungan mereka dalam pemilu.

Figur Sangat Menentukan bagi Preferensi Pemilih

Dalam politik Indonesia, figur pemimpin sangat menentukan dalam membangun preferensi pemilih. Figur yang dapat menunjukkan integritas, kesantunan, dan kepedulian terhadap rakyat cenderung lebih menarik bagi pemilih. 

Rakyat lebih cenderung memilih seseorang yang tidak hanya pintar berbicara, tetapi juga mampu menunjukkan sikap yang bersahaja, merakyat, dan dapat dipercaya. 

Seorang pemimpin yang memberi contoh dalam hal moralitas dan kejujuran dapat memenangkan hati rakyat lebih mudah daripada yang sekadar berjanji tanpa tindakan nyata.

Arus Bawah Selalu Melihat Kesantunan dari Seorang Pemimpin

Kesantunan adalah salah satu kunci untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, terutama kalangan bawah. Di Indonesia, banyak pemilih yang lebih mengutamakan sikap kesantunan dan etika seorang pemimpin daripada hanya mempertimbangkan kebijakan atau programnya. 

Sikap sopan santun dalam berbicara, bertindak, dan berinteraksi dengan rakyat memberi kesan bahwa seorang pemimpin benar-benar peduli dan tidak merasa lebih tinggi dari mereka. 

Hal ini membuat rakyat merasa dihargai, yang pada gilirannya memperkuat hubungan antara pemimpin dan konstituen mereka.

Pemilih Milenial Sangat Berbeda dengan Pemilih Tua

Pemilih milenial memiliki karakteristik yang berbeda jauh dibandingkan dengan pemilih dari generasi sebelumnya. Mereka lebih kritis, lebih aktif di media sosial, dan memiliki kesadaran politik yang lebih tinggi. 

Mereka tidak hanya memilih berdasarkan nama besar atau partai, tetapi lebih melihat pada integritas dan visi misi calon pemimpin. Pemilih milenial juga lebih memperhatikan tindakan nyata daripada janji-janji kosong. 

Mereka cenderung memilih figur yang memiliki kemampuan untuk merespons isu-isu kontemporer, seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan teknologi.

Partai Perlu Adaptif dan Transformatif

Dalam menghadapi pemilih milenial yang semakin kritis dan terinformasi, partai politik harus lebih adaptif dan transformatif. Partai tidak lagi dapat hanya mengandalkan politik tradisional yang berfokus pada sistem patronase atau pemilihan berdasarkan loyalitas buta. 

Mereka perlu melakukan transformasi dalam cara berkomunikasi, mengadaptasi teknologi digital, dan mendengarkan aspirasi rakyat dengan lebih baik. 

Partai yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan menyuarakan kepentingan rakyat secara lebih transparan akan lebih mudah memperoleh dukungan, terutama dari kalangan milenial.

Menghadapi Perubahan Preferensi Pemilih

Perubahan preferensi pemilih, terutama di kalangan milenial, memaksa partai untuk berpikir lebih progresif. 

Pemilih kini menginginkan pemimpin yang tidak hanya mengerti tantangan zaman, tetapi juga memiliki keberanian untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan integritas. 

Partai yang gagal memahami dinamika sosial dan politik akan kesulitan mempertahankan basis pemilihnya, terlebih lagi jika mereka terjebak dalam praktik korupsi atau ketidakpedulian terhadap suara rakyat.

Pentingnya Komunikasi yang Efektif dan Transparan

Komunikasi yang efektif dan transparan menjadi salah satu kunci penting dalam memenangkan hati pemilih, terutama pemilih muda. 

Mereka lebih suka politik yang terbuka, jelas, dan tidak ada yang disembunyikan. Politisi yang mampu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka, menghindari bahasa politik yang manipulatif, akan lebih mudah mendapatkan dukungan. 

Pemimpin yang transparan tentang kebijakan dan kinerja mereka akan lebih dipercaya oleh rakyat.

Ideologi Harus Disampaikan dengan Santun

Dalam dunia politik, penyampaian ideologi juga harus dilakukan dengan cara yang santun. 

Ideologi yang disampaikan dengan cara kasar, arogan, atau merendahkan lawan sering kali tidak hanya gagal meyakinkan rakyat, tetapi juga menimbulkan polarisasi dan ketegangan. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi politisi untuk mengkomunikasikan ideologi mereka dengan bahasa yang penuh penghormatan, sehingga perbedaan pendapat dapat dihargai. 

Santun dalam menyampaikan ideologi menunjukkan kedewasaan seorang pemimpin dalam menghadapi berbagai pandangan, dan ini akan membuat pesan politik mereka lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.

Kesantunan dalam Politik sebagai Strategi Menarik Pemilih

Kesantunan bukan hanya soal berbicara dengan sopan, tetapi juga tentang menghargai proses demokrasi dan suara rakyat. 

Pemilih yang merasa dihargai dan diperlakukan dengan hormat akan cenderung memilih kembali kandidat tersebut. Politisi yang dapat menjaga sikap santun, meskipun dalam situasi penuh tekanan, menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam memimpin. 

Kesantunan juga menjadi simbol dari integritas yang sangat penting bagi pemilih, terutama yang sudah lelah dengan politisi yang bersikap arogan.

Meningkatkan Keterlibatan Rakyat dalam Proses Pemilihan

Rakyat yang merasa suaranya tidak didengar atau dihargai akan enggan berpartisipasi dalam proses pemilihan. Oleh karena itu, penting bagi partai dan calon pemimpin untuk benar-benar mendekatkan diri kepada rakyat. 

Meningkatkan keterlibatan rakyat dalam proses demokrasi, dengan mengedukasi mereka tentang pentingnya pemilihan yang jujur dan adil, akan menciptakan iklim politik yang sehat. Rakyat akan merasa lebih memiliki negara mereka jika suara mereka dihargai dan berpengaruh.

Pemilu dengan Pemimpin yang Berintegritas

Pemilu adalah momen penting yang tidak hanya menentukan siapa yang memimpin, tetapi juga arah bangsa ini. Pemilih kini semakin pintar dan kritis, terutama generasi milenial yang menginginkan perubahan. Partai politik yang ingin bertahan harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan menjaga integritas anggotanya. 

Sikap arogan, korupsi, dan pilih kasih hanya akan membawa kerugian, sementara pemimpin yang santun, transparan, dan mendengar rakyat akan meraih kemenangan. 

Ideologi yang disampaikan dengan santun akan menguatkan kedekatan pemimpin dengan rakyat dan memastikan bahwa politik tetap menjadi sarana untuk kemajuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun