Dengan memahami konflik sebagai bagian dari perjalanan iman, kita diajak untuk tidak takut menghadapinya.Â
Sebaliknya, konflik harus dikelola dengan hikmat dan pandangan yang berpusat pada Tuhan.Â
Konflik bukan lagi ancaman, melainkan kesempatan untuk bertumbuh dalam kasih, pengertian, dan kedewasaan rohani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!