Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kerajaan Allah vs Kerajaan Pribadi

21 November 2024   03:19 Diperbarui: 21 November 2024   12:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gereja modern (source: Pixabay.com)

Mereka yang hidup dalam kebenaran dan terbuka terhadap kehendak Allah akan mengenali suara Yesus sebagai Sang Gembala.

Sebagai Raja, Yesus menunjukkan teladan pemimpin yang rendah hati dan rela berkorban demi keselamatan umat-Nya. Dia mengundang semua orang untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya, yang melampaui batas-batas duniawi dan memberikan pengharapan kekal.  

Kerajaan Allah adalah Pusat

Dalam Kerajaan Allah, Tuhan adalah Raja, dan umat-Nya dipanggil untuk hidup dalam ketaatan, kasih, dan penyerahan total kepada kehendak-Nya.

Konsep ini menjadi dasar panggilan gereja untuk memperluas misi Allah di dunia. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang memprioritaskan Kerajaan Allah. 

Ada individu yang lebih memilih membangun "kerajaan pribadi" mereka sendiri, yang sering kali bertentangan dengan tujuan Allah.  

Motivasi Egois 

Beberapa pemimpin mungkin menggunakan posisi mereka untuk mencari pengaruh, kekayaan, atau pengakuan, daripada melayani dengan kerendahan hati. 

Hal ini menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan gereja karena fokus bergeser dari Kristus kepada individu tertentu. Ketika gereja dipimpin dengan motivasi seperti ini, esensi pelayanan tergantikan oleh ambisi pribadi.  

Akibat dari membangun kerajaan pribadi adalah melemahnya kepemimpinan Kristen. Kepemimpinan yang seharusnya melayani dengan hati Kristus sering kali terjebak dalam persaingan, iri hati, dan ambisi duniawi. 

Ketika para pemimpin tidak bersatu dalam misi Allah, gereja tidak dapat berfungsi secara maksimal sebagai tubuh Kristus. Dalam keadaan seperti ini, kesaksian gereja di dunia menjadi rusak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun