Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Solidaritas Sosial Melalui Tradisi Tahlil di Sekayu, Magelang

16 November 2024   18:41 Diperbarui: 16 November 2024   22:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solidaritas sosial dalam tradisi tahlil juga terwujud melalui sumbangan yang diberikan oleh para tamu kepada keluarga yang berduka. 

Hal ini mencerminkan bahwa tradisi tahlil tidak hanya sebagai ritual doa, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi dan memperkuat ikatan sosial di antara warga.

Saling Membantu tanpa Membeda-bedakan

Pengalaman menarik di Desa Sekayu ini juga dirasakan oleh Eben, seorang mahasiswa asal Pati yang sedang menjalani praktik pelayanan di daerah tersebut. 

Eben merasa senang bisa terlibat dalam kegiatan tahlil dan merasakan langsung semangat gotong royong warga. 

Ia terkesan dengan bagaimana warga sekitar, terutama warga bapak-bapak, saling membantu tanpa memandang perbedaan latar belakang. 

Bagi Eben, momen ini menjadi pengalaman berharga dalam memahami budaya lokal dan melihat nilai-nilai kebersamaan yang masih kuat terjaga di masyarakat.

Selain itu, tahlil di Desa Sekayu juga sering dilaksanakan dengan dukungan dari pihak di luar warga Muslim. Sebagai contoh, gereja lokal seperti GJKI Sekayu kadang menyediakan fasilitas untuk acara tahlil ini. 

"Meskipun acara ini merupakan tradisi keagamaan dalam Islam, gereja dengan tulus menyediakan tempat bagi kegiatan tersebut," ungkap Yohanes Paimin, pemimpin rohani di Sekayu. 

Ini mencerminkan sikap toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang hidup di Indonesia, khususnya di Desa Sekayu, Kabupaten Magelang. 

Tindakan ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang bagi masyarakat untuk saling menghargai dan membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun