Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inovasi Pompa Air Tenaga Surya Berbasis IoT untuk Irigasi Pertanian: Solusi Berkelanjutan bagi Petani Maluku

15 November 2024   19:38 Diperbarui: 16 November 2024   00:41 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Tenaga Surya Berbasis IOT/dok.Hendra

Mendukung Revolusi Pertanian

Dengan menggunakan energi surya, petani tidak lagi bergantung pada pasokan energi eksternal yang harganya bisa sangat fluktuatif. 

Hal ini memberikan kestabilan dan keberlanjutan usaha pertanian, yang sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Lebih jauh, teknologi ini juga memberikan pemberdayaan teknologi kepada petani. Dengan memanfaatkan aplikasi IoT, petani di daerah terpencil dapat mempelajari dan menguasai teknologi yang sebelumnya mungkin tidak terjangkau. 

Hal ini membuka jalan bagi adopsi teknologi yang lebih luas di sektor pertanian Indonesia, yang bisa berperan besar dalam revolusi pertanian 4.0.

Di masa depan, teknologi ini dapat diterapkan di sektor-sektor lain seperti perikanan dan peternakan yang juga membutuhkan pengelolaan air dan energi yang efisien. 

Teknologi ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis energi terbarukan ini memiliki potensi besar untuk merubah cara kita mengelola sumber daya di berbagai sektor ekonomi.

Lebih lanjut, dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, teknologi ini berkontribusi pada keamanan energi nasional. 

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat rentan terhadap gangguan pasokan energi konvensional. Dengan energi terbarukan, ketahanan energi negara menjadi lebih terjamin.

Mendukung Kesejahteraan Petani

Tidak hanya di Maluku, akses teknologi ini dapat diperluas ke daerah-daerah terpencil lainnya di Indonesia, yang sering kali terkendala oleh kurangnya infrastruktur teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun