Kendang memainkan peran penting dalam mengatur ritme dan tempo gerakan penari. Irama gamelan yang lembut dan harmonis menciptakan suasana yang menenangkan, sehingga menambah keindahan penampilan Tari Gambyong.
Keberadaan Tari Gambyong hingga saat ini menunjukkan bahwa tarian ini berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah arus modernisasi.Â
Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara resmi, seperti pernikahan, upacara adat, hingga pagelaran seni budaya.
Upaya Pelestarian Tari Gambyong
Tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi dan perubahan sosial telah membawa tantangan tersendiri bagi keberlangsungan Tari Gambyong.Â
Minat generasi muda terhadap tarian tradisional mulai berkurang, tergeser oleh tren budaya populer yang lebih modern.Â
Oleh karena itu, diperlukan usaha yang serius dari berbagai pihak, mulai dari seniman, pelatih tari, hingga pemerintah, untuk mempromosikan dan mengajarkan Tari Gambyong kepada generasi muda.Â
Inovasi dalam koreografi dan penampilan juga menjadi salah satu faktor kunci dalam mempertahankan relevansi Tari Gambyong.Â
Misalnya, variasi seperti Gambyong Pareanom telah dikembangkan untuk menyesuaikan dengan selera penonton masa kini, namun tetap mempertahankan keunikan dan ciri khas tarian ini.
Meningkatkan Pemahaman BudayaÂ
Melalui pertunjukan seni seperti Tari Gambyong, civitas akademika STTJKI ingin memperkenalkan budaya Indonesia kepada tamu internasional dan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya.Â