Menghadapi hal ini, remaja perlu belajar untuk menyesuaikan diri dengan aturan kebudayaan, adat-istiadat, dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Tanpa pengendalian diri yang baik dan pemahaman yang mendalam mengenai konsekuensi dari perilaku seksual bebas, remaja bisa terjebak dalam keputusan berisiko tinggi yang akan berdampak negatif pada masa depan mereka.Â
Oleh karena itu, pendidikan seksual yang sesuai dengan budaya, agama, dan norma sosial setempat sangat penting agar remaja dapat menjalani masa transisi ini dengan bijaksana.
Peran Keluarga dan Teman Sebaya
Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membantu remaja menghadapi perubahan-perubahan ini.Â
Dalam banyak kasus, peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka melalui pendidikan seksual yang sehat dan penuh pengertian sangat menentukan.Â
Pengaruh teman sebaya juga tidak bisa diabaikan, karena banyak remaja yang cederung mengikuti pola perilaku kelompok mereka.Â
Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam memberikan informasi yang benar dan menanamkan nilai-nilai positif mengenai hubungan yang sehat.
Di lingkungan sekolah, remaja sering kali mendapatkan paparan dari berbagai sisi, mulai dari teman-temannya hingga materi pelajaran yang mengarah pada pemahaman tentang hubungan antarpribadi.Â
Jika tidak ada pemahaman yang baik, mereka dapat mengembangkan perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti seks bebas, tanpa menyadari dampaknya.Â
Remaja yang terlibat dalam perilaku seksual bebas dapat merasakan dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar risiko fisik, seperti penyakit menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan.Â