Sedangkan Pilatus, menurut Pdt. Nella, merasa bimbang ketika harus menilai Yesus dalam pengadilan. Meski ia berkali-kali mengatakan tidak menemukan kesalahan pada Yesus, ia akhirnya menyerah pada tekanan massa.Â
Gagal Mengikuti Kebenaran
Sikap Pilatus menunjukkan bahwa ketika kita lebih takut pada konsekuensi duniawi, kita kerap gagal bertindak berdasarkan kebenaran.Â
Pilatus menggambarkan betapa sering kita terjebak dalam penilaian yang dipengaruhi opini orang banyak daripada berpegang pada kebenaran.
Pdt. Nella mengajak jemaat untuk mempelajari perbedaan mendasar dalam sikap Herodes dan Pilatus sebagai pelajaran hidup sehari-hari.
Di tengah berbagai tantangan, iman harus menjadi landasan yang kuat untuk mengendalikan hawa nafsu dan mencari kehendak Tuhan.Â
Membentuk generasi beriman yang teguh bukan hanya soal mukjizat sesaat, melainkan pemahaman mendalam akan kasih dan kebenaran Allah.
Kebenaran Sebagai Fondasi
Beliau juga menegaskan bahwa saat ini kita memiliki Alkitab sebagai pedoman kebenaran. "Kebenaran tidak bisa diukur dengan popularitas atau rating seperti yang kita nilai di dunia," katanya.Â
Setiap orang harus memahami bahwa kebenaran ilahi adalah fondasi yang tak tergoyahkan, di luar penilaian manusia.
Ia mengingatkan bahwa kasih Allah hanya bisa dipahami oleh hati yang siap belajar dan rendah hati, bukan sekadar mengejar tanda lahiriah.