Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengupas Fenomena Zoning Out Saat Membaca Buku dan Cara Mengatasinya

30 Oktober 2024   19:48 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal serupa juga terjadi saat kecemasan meningkat, di mana otak cenderung mencari pelarian dari perasaan tidak nyaman dengan cara melamun atau zoning out.

Pandangan Ahli 

Ahli neuroscience, seperti Dr. Jonathan Smallwood, menyatakan bahwa zoning out adalah respons alami otak untuk mengolah informasi emosional yang belum terselesaikan. 

Dalam pandangannya, zoning out merupakan bentuk pengalihan yang dilakukan otak untuk mengatasi beban mental. 

Sementara itu, Dr. Daniel Levitin menjelaskan bahwa fenomena ini melibatkan aktivasi jaringan default mode network (DMN) di otak, yang bertanggung jawab atas pikiran melayang.

Mekanisme Pertahanan Mental

Beberapa psikolog berpendapat bahwa zoning out memiliki manfaat tertentu, yakni membantu otak untuk mencerna emosi dan informasi secara tidak sadar. 

Dalam beberapa kasus, zoning out berperan sebagai bentuk perlindungan mental saat seseorang menghadapi stres atau kecemasan berlebih, yang memungkinkan mereka 'mengalihkan' pikiran dari kondisi yang tidak nyaman.

Dampak Zoning Out 

Meskipun berguna dalam beberapa situasi, zoning out juga memiliki dampak negatif jika terjadi terlalu sering. 

Dalam dunia kerja, zoning out dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan bahkan kesalahan saat menjalankan tugas penting. 

Sementara dalam konteks belajar, kondisi ini membuat seseorang sulit memahami atau mengingat materi dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun