Dengan memiliki integritas, mahasiswa diimbau untuk konsisten antara pikiran, perkataan, dan perbuatan, khususnya dalam menjalani tanggung jawab akademik.
Lebih lanjut, Ibu Samini mengajak mahasiswa untuk melakukan segala sesuatu dengan ketulusan hati, yang merupakan bagian dari hidup dalam kebenaran.Â
Ia mengutip 1 Korintus 13:7, yang berbicara tentang ketulusan dan sikap ikhlas dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Menurutnya, ketulusan ini akan membantu mahasiswa untuk tetap tenang dan sabar di tengah tekanan akademik yang mereka hadapi.
Ibadah ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Jesifilai, memohon kekuatan dan kedamaian bagi setiap mahasiswa dalam menghadapi proses akademik.Â
Para peserta tampak khusyuk dan mendapatkan penyegaran rohani yang baru. Doa yang dipanjatkan juga mencakup harapan agar mahasiswa dapat menjalani kehidupan dengan integritas dan ketenangan pikiran.
Setelah ibadah selesai, sejumlah mahasiswa memberikan kesan positif terhadap tema yang diangkat kali ini.Â
Domi, seorang mahasiswa, mengungkapkan bahwa pesan yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi yang mereka alami. "Tugas akhir sering membuat kita stres, jadi pesan tentang ketenangan pikiran dan integritas benar-benar memberikan motivasi baru bagi kami," ujarnya.
Kegiatan ibadah rutin ini menjadi momen reflektif bagi civitas akademika STTJKI, khususnya bagi mahasiswa yang menjalani proses akademik yang penuh tantangan.Â
Pesan tentang ketenangan pikiran, integritas, dan ketulusan memberi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi berbagai persoalan dengan lebih dewasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H