Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obrolan Pagi, Seruput Kopi Pahit dan Hangatnya Mendoan Cilacap

27 Oktober 2024   08:33 Diperbarui: 27 Oktober 2024   12:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian mendoan di Obrolan Pagi/ dok.pri

Obrolan berlanjut dengan kehangatan serupa. Di sela-sela cerita perjalanan kami, kami mencoba menikmati pahitnya kopi hitam tanpa gula. 

Ada sensasi unik saat menyeruput kopi pahit ini; seolah pahitnya kopi ini tidak sebanding dengan pahitnya kenyataan ekonomi yang dihadapi sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini. 

Kesenjangan ekonomi dan kesulitan hidup menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai. Kami merenungi, apakah benar kekayaan alam ini telah membawa manfaat untuk masyarakat secara adil dan merata?

Nandy, dengan nada sinis, menyebutkan, "Manis itu mungkin hanya ucapan lip service para oportunis kekuasaan." 

Ucapan ini membawa perbincangan kami ke arah yang lebih serius. Kami sepakat bahwa terkadang janji-janji manis dan retorika yang terdengar indah hanya sekadar hiasan di tengah realitas yang pahit. 

Banyak pihak yang memiliki kekuasaan cenderung memberikan janji manis yang tidak selalu diiringi dengan tindakan nyata bagi kesejahteraan rakyat. 

Fenomena ini sering kali menyisakan luka bagi mereka yang berharap akan perubahan.

Di antara cerita-cerita dan refleksi kami, muncul harapan bahwa suatu hari Indonesia akan benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. 

Kami membayangkan Indonesia di mana setiap individu bisa merasakan hasil dari kekayaan alam yang melimpah. 

Ketika rakyat dapat menikmati hasil bumi dengan adil, dan saat janji-janji manis tidak lagi hanya menjadi sekadar kata-kata kosong.

Namun, untuk mencapai mimpi tersebut tentu bukan perkara mudah. Indonesia memerlukan dukungan dari setiap pihak---dari pemerintah, masyarakat, hingga generasi muda yang peduli akan perubahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun