Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan untuk memberikan pembaruan dalam pendidikan Indonesia telah membawa banyak perubahan signifikan, baik bagi siswa maupun guru.Â
Salah satu fokus utama kurikulum ini adalah pada materi esensial, yang memungkinkan siswa untuk lebih mendalami konsep-konsep yang diajarkan.Â
Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya menghafal materi, tetapi juga memahami secara mendalam sehingga dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata.Â
Namun, dengan adanya pergantian menteri pendidikan atau presiden, nasib Kurikulum Merdeka mungkin mengalami perubahan atau evaluasi ulang.
Penyesuaian Kebijakan Â
Pergantian pemerintahan sering kali diikuti dengan evaluasi terhadap kebijakan yang sedang berjalan, termasuk kebijakan pendidikan.Â
Kurikulum Merdeka yang sedang diimplementasikan mungkin akan ditinjau ulang oleh pemerintahan baru untuk memastikan apakah masih relevan dengan visi pemerintah yang baru.Â
Menteri pendidikan yang baru bisa saja mempertimbangkan untuk mempertahankan, merevisi, atau bahkan menggantikan Kurikulum Merdeka, tergantung pada hasil evaluasi dan prioritas pendidikan yang akan diusung.
Pendidikan Karakter
Ada kemungkinan besar pendidikan karakter akan menjadi fokus utama dalam kebijakan pendidikan. Sebagaimana diketahui Prabowo dengan latar belakangnya yang sering menekankan pentingnya nasionalisme dan pembentukan karakter bangsa.
Sehingga Kurikulum Merdeka yang memiliki Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mungkin akan mendapatkan perhatian lebih.Â
Proyek ini bisa dipertahankan dan diperkuat sebagai bagian dari upaya untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Fleksibilitas Guru dalam Pengajaran Â