Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.Â
Dalam pemerintahan baru, fleksibilitas ini mungkin tetap dipertahankan jika dianggap efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Â
Namun, jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa fleksibilitas ini tidak memberikan dampak yang signifikan, ada kemungkinan penyesuaian lebih lanjut untuk meningkatkan standar mutu pendidikan.
Tantangan Teknologi di Daerah Terpencil
Salah satu tuntutan utama Kurikulum Merdeka adalah integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Namun, tantangan besar muncul bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil, di mana akses internet masih sangat terbatas, dan fasilitas teknologi minim.
Banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur teknologi yang memadai, sehingga sulit bagi mereka untuk menjalankan kurikulum berbasis teknologi ini.Â
Hal ini menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam penilaian kelanjutan Kurikulum Merdeka di masa mendatang.
Dukungan Infrastruktur dan Sarana Prasarana
Keberhasilan Kurikulum Merdeka juga sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur, terutama teknologi. Di banyak daerah, terutama di wilayah terpencil, minimnya sarana prasarana menjadi hambatan utama dalam penerapan kurikulum ini.Â
Pemerintah baru perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur pendidikan, termasuk menyediakan akses internet yang lebih baik dan perangkat teknologi yang memadai.
Peran Guru dalam Menjalankan Kurikulum