Dengan latihan rutin, mereka dapat memperkuat otot inti dan otot penyangga tubuh lainnya, yang berperan dalam menjaga keseimbangan saat beraktivitas sehari-hari.
Pak Roesbiyanto, seorang warga di Tingkir, Salatiga, adalah contoh nyata bagaimana Nordic walking dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat di masa tua.
Pada usia lanjut, Pak Roesbiyanto rutin melakukan Nordic walking dua kali seminggu di sekitar lingkungannya.
Ia merasa bahwa olahraga ini tidak hanya meningkatkan kebugarannya, tetapi juga memberikan rasa aman karena penggunaan tongkat membantu menjaga keseimbangannya, terutama di jalanan yang sedikit tidak rata.
“Lengan, pinggang, dada, semua tertarik saat jalan pakai tongkat ini, jadi rasanya lebih banyak otot yang bekerja. Energi yang terpakai lebih besar dibanding jalan biasa,” ujar Pak Roesbiyanto dengan semangat.
Bagi beliau, Nordic walking membuatnya tetap aktif tanpa khawatir cedera, sesuatu yang sangat penting baginya.
Teknik dasar Nordic walking yang diterapkan oleh Pak Roesbiyanto tidak sulit untuk dipelajari. Dengan postur tubuh yang tegak dan penggunaan tongkat yang terkoordinasi dengan langkah kaki, siapa pun dapat mulai berlatih dengan cepat.
Penting untuk memiliki tongkat yang sesuai dengan tinggi badan agar postur tetap terjaga dan penggunaan otot maksimal.
Pemanasan sebelum berjalan juga sangat dianjurkan untuk mencegah cedera, dengan gerakan ringan seperti mengayunkan lengan dan berjalan pelan untuk mempersiapkan otot.
Olahraga ini cocok untuk berbagai medan, mulai dari jalan datar hingga jalur pegunungan yang sedikit menantang.
Orang tua seperti Pak Roesbiyanto dapat memilih rute yang sesuai dengan kondisi fisik mereka, dan seiring waktu, mereka dapat meningkatkan intensitas latihan dengan mencoba medan yang lebih beragam.