Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pidato Perdana Prabowo Subianto: Korupsi, dan Realitas Kemiskinan di Indonesia

21 Oktober 2024   16:47 Diperbarui: 22 Oktober 2024   18:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di Gedung MPR RI, (20/10/2024)./ Foto: Humas Setkab/Rahmat.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 dalam acara pelantikan di Sidang Paripurna MPR yang berlangsung di Gedung Nusantara, Minggu, 20 Oktober 2024.

Dalam pidato perdana setelah pelantikan, Prabowo menyoroti beberapa agenda penting yang akan menjadi fokus utama pemerintahannya, seperti mewujudkan kemandirian pangan serta memperkuat upaya pemberantasan korupsi.

Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mengatasi kebocoran anggaran dan korupsi sangat penting untuk pembangunan bangsa. 

Tindakan ini tidak hanya mencegah kerugian finansial tetapi juga menjaga keadilan bagi generasi mendatang. 

Kebocoran anggaran yang disebabkan oleh penyelewengan oleh pejabat pemerintah dan pengusaha merugikan rakyat dan menghambat pembangunan jangka panjang. 

Dengan memperhatikan masalah ini, Prabowo menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan transparan.

Upaya ini juga menggambarkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dalam menghadapi tantangan pembangunan. 

Dalam konteks ini, penting untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam memperbaiki sistem yang ada. 

Masyarakat harus berperan aktif untuk menciptakan perubahan yang diharapkan, sehingga komitmen ini dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh rakyat.

Korupsi sebagai Ancaman Serius

Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah, dampaknya dapat mengganggu stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun