Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pidato Perdana Prabowo Subianto: Korupsi, dan Realitas Kemiskinan di Indonesia

21 Oktober 2024   16:47 Diperbarui: 22 Oktober 2024   18:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di Gedung MPR RI, (20/10/2024)./ Foto: Humas Setkab/Rahmat.

Pemerintah harus tetap waspada dan melanjutkan upaya untuk menjaga kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya.

Keberhasilan Ekonomi dan Dampaknya

Keberhasilan ekonomi harus diukur dari dampaknya terhadap masyarakat rentan. Isu malnutrisi anak-anak dan kemiskinan struktural harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah untuk mencapai keadilan sosial. 

Dalam hal ini, perhatian harus diberikan pada program-program yang fokus pada perbaikan gizi dan pendidikan bagi anak-anak.

Kebijakan ekonomi yang berhasil tidak hanya harus menghasilkan angka-angka yang mengesankan, tetapi juga harus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Dengan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK)

Data terbaru menunjukkan bahwa Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia, yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, menurun menjadi 3,92. Skor ini menurun dibandingkan dengan IPAK 2022 yang mencapai 3,93. 

Penurunan ini menggambarkan tantangan besar dalam usaha pemerintah untuk memberantas korupsi dan menciptakan budaya yang lebih transparan dan akuntabel.

Penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan integritas pejabat publik dan memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan. 

Dengan meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap kebijakan anti-korupsi, kita dapat membangun budaya yang lebih bersih dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun