Prabowo mengajak semua elemen masyarakat untuk introspeksi dan berkontribusi dalam memperbaiki sistem yang ada.Â
Tanggung jawab tidak hanya terletak pada pemerintah, tetapi juga pada individu dan komunitas untuk mengutamakan kepentingan bangsa.Â
Dengan mengedepankan kepentingan bersama, kita dapat menciptakan budaya yang lebih berintegritas dan saling mendukung.
Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi kebijakan juga menjadi aspek penting dari ajakan ini.Â
Membangun kesadaran kolektif untuk memperbaiki sistem menjadi langkah strategis yang akan membawa perubahan signifikan.
Kenyataan Pahit
Meskipun Indonesia berhasil menjadi anggota G-20, masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan.Â
Menurut data dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), terdapat 21 juta warga Indonesia yang kekurangan gizi, dan 21,6 persen anak mengalami stunting.Â
Angka-angka statistik yang mengesankan sering kali tidak mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat.Â
Kesulitan anak-anak dalam mendapatkan sarapan dan seragam sekolah menunjukkan bahwa banyak aspek kehidupan masih perlu perhatian serius dari pemerintah.
Kenyataan ini menggambarkan adanya kesenjangan antara pencapaian ekonomi dan kesejahteraan rakyat.Â