Dalam konteks ini, gotong royong yang merupakan ciri khas masyarakat pedesaan menjadi semakin berat, karena semakin banyak kegiatan yang menuntut partisipasi.Â
Hal ini menyebabkan fenomena "high-cost economy" di desa, di mana pengeluaran sosial sering kali melebihi pendapatan keluarga.
Akses infrastruktur
Di sisi lain, desa-desa di Indonesia masih menghadapi keterbatasan akses terhadap infrastruktur dan layanan ekonomi yang memadai. Â
Hal ini memperburuk kondisi ekonomi di pedesaan, karena keterbatasan akses tersebut membuat masyarakat sulit untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas peluang usaha.Â
Desa yang berpotensi dalam sektor pertanian, misalnya, sering kali mengalami kesulitan dalam mendistribusikan hasil panennya ke pasar yang lebih luas.
Diversifikasi Ekonomi
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesejahteraan di pedesaan adalah kurangnya diversifikasi ekonomi.Â
Sebagian besar masyarakat desa masih bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama.Â
Ketergantungan ini menyebabkan ekonomi desa menjadi rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan iklim.Â
Selain itu, produktivitas pertanian yang rendah karena kurangnya akses terhadap teknologi modern juga menjadi hambatan besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.