Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Kemakmuran dan Realitas Tantangan Ekonomi di Pedesaan Lereng Merbabu

20 Oktober 2024   07:10 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini, gotong royong yang merupakan ciri khas masyarakat pedesaan menjadi semakin berat, karena semakin banyak kegiatan yang menuntut partisipasi. 

Hal ini menyebabkan fenomena "high-cost economy" di desa, di mana pengeluaran sosial sering kali melebihi pendapatan keluarga.

Akses infrastruktur

Di sisi lain, desa-desa di Indonesia masih menghadapi keterbatasan akses terhadap infrastruktur dan layanan ekonomi yang memadai.  

Hal ini memperburuk kondisi ekonomi di pedesaan, karena keterbatasan akses tersebut membuat masyarakat sulit untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas peluang usaha. 

Desa yang berpotensi dalam sektor pertanian, misalnya, sering kali mengalami kesulitan dalam mendistribusikan hasil panennya ke pasar yang lebih luas.

Diversifikasi Ekonomi

Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesejahteraan di pedesaan adalah kurangnya diversifikasi ekonomi. 

Sebagian besar masyarakat desa masih bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama. 

Ketergantungan ini menyebabkan ekonomi desa menjadi rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan iklim. 

Selain itu, produktivitas pertanian yang rendah karena kurangnya akses terhadap teknologi modern juga menjadi hambatan besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun