desa-desa di Indonesia terus berjuang untuk mencapai kesejahteraan ekonomi. Meskipun desa-desa menyimpan potensi besar dalam sektor agrikultur, pariwisata, dan ekonomi kreatif, banyak di antaranya yang menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.Â
Di era modern ini,Tradisi Pedesaan
Salah satu tantangan tersebut adalah tingginya biaya untuk menjalankan kegiatan sosial dan budaya yang sangat erat kaitannya dengan tradisi masyarakat pedesaan. Seperti beberapa pedesaan yang berada di wilayah Lereng Merbabu
Kegiatan seperti "Saparan", "sadranan", "merti desa", dan berbagai acara adat lainnya tidak hanya melibatkan seluruh warga, tetapi juga membutuhkan kontribusi finansial yang tidak sedikit.
Acara Saparan, "Sadranan" dan "merti desa" adalah contoh tradisi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa.Â
Dalam acara tersebut setiap keluarga harus menyediakan makanan untuk menjamu tamu saat open house.
Sadranan, adalah tradisi ziarah ke makam leluhur, sedangkan Merti desa merupakan tradisi tahunan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah.Â
Tradisi ini memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong, tetapi di sisi lain, biaya untuk menyelenggarakannya menjadi beban berat bagi sebagian besar masyarakat desa yang penghasilannya terbatas.
Sumbangab untuk Kegiatan Sosial
Tingginya biaya sosial di pedesaan tidak hanya dirasakan pada momen-momen adat. Kegiatan sosial seperti pernikahan, khitanan, atau kegiatan keagamaan juga melibatkan pengeluaran yang signifikan.Â
Setiap keluarga diharapkan untuk berkontribusi baik secara finansial maupun dengan memberikan tenaga.Â