Dinamika Politik dan Sikap PDIP
Sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap pemerintahan baru juga menjadi sorotan.Â
Belum adanya keputusan resmi apakah PDIP akan bergabung dalam koalisi atau menjadi oposisi menambah ketidakpastian dalam politik saat ini.Â
Hubungan historis antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo dapat menjadi faktor pendorong untuk kolaborasi, tetapi jika PDIP memilih untuk menjadi oposisi, hal ini bisa menciptakan kekuatan baru di DPR.
Dalam kondisi di mana masyarakat mendukung keberadaan oposisi, PDIP perlu menilai apakah berpartisipasi dalam pemerintahan akan menguntungkan kepentingan publik atau justru sebaliknya.
Menjaga Keseimbangan dalam Pemerintahan
Dengan mempertimbangkan pandangan masyarakat dan peran penting DPR, keberadaan oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sangat krusial.Â
Oposisi yang kuat dapat mendorong pemerintah untuk lebih responsif dan akuntabel, serta membantu menjaga keseimbangan kekuasaan.Â
DPR harus berperan aktif sebagai pengawas, tidak hanya sebagai alat legitimasi kekuasaan eksekutif.Â
Dengan demikian, keberadaan oposisi diharapkan tidak hanya menjadi keharusan, tetapi juga sebagai langkah positif menuju pemerintahan yang lebih baik dan demokratis.
Keberadaan lembaga legislatif dan pemerintahan yang sehat akan menjadi fondasi bagi kemajuan dan stabilitas negara.