Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menakar Pentingnya Keberadaan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo Subianto

19 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 19 Oktober 2024   23:42 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, istilah "oposisi" sering kali tidak diakui secara formal dalam konteks politik, karena sistem pemerintahan yang diadopsi lebih berorientasi pada koalisi dan konsensus, di mana partai-partai politik cenderung berkolaborasi dalam pemerintahan. 

Meskipun terdapat perbedaan pandangan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah, posisi oposisi yang jelas dan terpisah seperti yang ditemukan dalam sistem parlementer di negara lain sering kali tidak terlihat. 

Dalam praktiknya, peran pengawasan DPR tetap ada, tetapi lebih bersifat dinamis dan terintegrasi. 

Para anggota legislatif yang berasal dari berbagai latar belakang partai berupaya untuk menjalankan fungsi pengawasan dengan tetap mempertahankan hubungan kerja sama dengan pemerintah.

Oposisi sebagai Penyeimbang

Keberadaan oposisi dalam sebuah pemerintahan adalah elemen penting dalam sistem demokrasi. Oposisi bukan hanya sebagai pengkritik, tetapi juga sebagai penjaga keseimbangan kekuasaan. 

Dalam survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sekitar 67,5 persen masyarakat Indonesia menginginkan adanya oposisi yang kuat dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Hasil ini mencerminkan harapan masyarakat akan adanya pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.

Oposisi berfungsi sebagai saluran suara bagi masyarakat yang mungkin tidak terwakili oleh pemerintah. 

Di Indonesia yang memiliki keberagaman yang kaya, penting untuk memastikan bahwa semua kelompok masyarakat memiliki perwakilan yang mampu menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka.

Tanpa adanya oposisi, potensi munculnya kebijakan yang tidak responsif terhadap kebutuhan masyarakat sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun