Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mencari dan Menemukan Tujuan Hidup

19 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:14 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi kebenaran bisa menjadi pengalaman yang menggugah. Ketika kita berani menerima bahwa Tuhan benar-benar ada, kita memasuki fase baru dalam hidup kita. 

Ini bukan hanya tentang mengubah kepercayaan kita, tetapi juga tentang mengubah cara kita melihat diri sendiri dan dunia di sekitar kita. Kebenaran yang kita temukan bisa membawa kita pada pertumbuhan yang tak terduga. 

Dalam perjalanan pencarian ini, penting untuk menemukan komunitas yang mendukung. Berbagi pengalaman dan pemikiran dengan orang lain yang memiliki tujuan serupa dapat memberikan kekuatan dan dorongan. 

Komunitas spiritual membantu kita tetap pada jalur yang benar dan memberikan perspektif yang berbeda ketika kita merasa ragu atau kehilangan arah. 

Menemukan Tujuan Sejati

Ketika kita mengambil langkah untuk mencari Tuhan, kita mulai menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup. Kehadiran Tuhan membawa tujuan yang lebih besar daripada sekadar eksistensi sehari-hari. 

Ini memberi kita motivasi untuk berbuat baik, menyebarkan kasih, dan hidup dengan integritas, yang pada akhirnya membuat hidup kita lebih bermakna dan berharga. 

Mencari Tuhan adalah perjalanan yang memerlukan keberanian, tetapi hadiahnya sangatlah berharga. 

Dalam proses pencarian ini, kita akan menemukan kehadiran-Nya yang tak terbantahkan, yang telah ada sepanjang waktu. 

Dalam Mazmur 34:8, kita diajak untuk "Mencicipi dan melihat, betapa baiknya Tuhan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun