Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fokus Pada Tujuan Hidup Untuk Meraih Kebahagiaan Sejati

18 Oktober 2024   08:34 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, jika kita memilih untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki komitmen yang sama untuk hidup dalam kebenaran, kita akan mendapatkan dukungan yang kuat untuk tetap berjalan dalam jalur yang benar.

Menetapkan Prioritas

Saat kita menetapkan hal-hal yang benar sebagai prioritas utama dalam hidup, kita akan lebih mudah menolak distraksi dan godaan yang tidak sesuai dengan tujuan kita. 

Misalnya, jika kita memprioritaskan waktu untuk berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, kita akan lebih mampu menahan godaan untuk membuang waktu pada hal-hal yang tidak produktif. 

Menetapkan prioritas yang jelas membantu kita untuk fokus pada tujuan hidup yang lebih tinggi.

Berani Menolak Tawaran 

Kita juga harus mampu berkata "tidak" kepada hal-hal yang tidak mendukung pertumbuhan spiritual kita. Ini termasuk menolak tawaran yang menggoda tetapi dapat menjauhkan kita dari kebenaran. 

Keberanian untuk berkata "tidak" ini penting untuk menjaga integritas dan fokus kita. Saat kita semakin teguh dalam komitmen untuk hidup sesuai dengan kebenaran, kita akan lebih mudah mengabaikan distraksi yang merugikan.

Teknologi, media, dan masyarakat sering kali mempromosikan kehidupan yang serba instan dan memuaskan keinginan secara cepat. Namun, kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam hal-hal yang sifatnya sementara. 

Memegang Prinsip Kebenaran

Terkadang, demi mendapatkan pengakuan atau keuntungan, kita tergoda untuk mengabaikan nilai-nilai yang kita yakini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun