2. Merusak Kepercayaan Antaranggota Organisasi
Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang baik dalam organisasi. Ketika seseorang menunjukkan sifat tamak, kepercayaan dari anggota tim lain akan berkurang.Â
Mereka akan mulai mempertanyakan integritas dan niat orang tersebut, apakah dia benar-benar bekerja untuk kepentingan bersama atau hanya untuk dirinya sendiri.Â
Kepercayaan yang hancur memerlukan waktu lama untuk diperbaiki, dan tanpa kepercayaan, kolaborasi yang efektif sulit terwujud.
3. Memperburuk Moral Tim
Ketika seseorang dalam organisasi menunjukkan perilaku tamak dan rakus, hal itu juga berdampak buruk pada moral tim secara keseluruhan.Â
Menurut John C. Maxwell, "Moral yang tinggi dalam organisasi adalah tanggung jawab pemimpin." Anggota tim lain mungkin merasa tidak dihargai atau tidak mendapatkan bagian yang adil dari upaya kolektif. Â
4. Penurunan Produktivitas
Tamak dan rakus berpotensi menghambat produktivitas. Ketika anggota tim lebih fokus pada keuntungan pribadi daripada bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, pekerjaan menjadi terpecah.Â
Alih-alih mengoptimalkan sumber daya dan waktu untuk menghasilkan hasil yang terbaik, energi banyak terkuras oleh konflik internal dan persaingan tidak sehat.
5. Mengancam Keberlanjutan Organisasi
Jika perilaku tamak dan rakus tidak diatasi, dampaknya bisa jauh lebih besar daripada hanya hubungan antarindividu.Â
Organisasi bisa kehilangan arah dan tujuan utamanya. Seperti yang diungkapkan oleh Jim Collins, penulis "Good to Great", "