Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengelola Kemarahan Secara Konstruktif

13 Oktober 2024   19:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:52 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kemarahan/ https://www.promises.com

Kemarahan adalah emosi yang alami bagi manusia. Namun, bagaimana kita merespons kemarahan tersebut sangat penting dalam hidup beriman. 

Dalam Efesus 4:26-27, Paulus memberikan panduan berharga mengenai pengelolaan emosi ini, mengingatkan kita untuk tidak membiarkan kemarahan menguasai hidup kita.

Surat Efesus ditulis oleh Paulus untuk jemaat di Efesus, dengan tujuan mendidik mereka tentang kehidupan Kristen yang sesuai dengan panggilan Allah. 

Paulus mengajak pembaca untuk hidup dalam kesatuan dan saling mengasihi, serta menjelaskan bagaimana cara hidup yang layak sebagai orang percaya.

Pemahaman Kemarahan

Paulus mengawali nas ini dengan mengatakan, "Apabila kamu menjadi marah." Ini menunjukkan bahwa kemarahan itu sendiri bukanlah dosa. 

Terdapat situasi di mana kemarahan bisa menjadi respons yang tepat, terutama ketika menyangkut ketidakadilan atau dosa.

Dosa dalam Kemarahan

Namun, Paulus melanjutkan dengan peringatan: "janganlah kamu berbuat dosa." Ini menunjukkan bahwa meskipun marah itu wajar, respons kita terhadap kemarahan harus dijaga. 

Tindakan yang muncul dari kemarahan bisa berujung pada dosa, seperti kebencian, fitnah, atau bahkan kekerasan.

Pentingnya Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun