Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ibadah sebagai Pusat Perjumpaan Umat dengan Tuhan

7 Oktober 2024   22:03 Diperbarui: 8 Oktober 2024   01:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Umat Berdoa/  https://events.rhema.org

Gereja yang efektif adalah gereja yang melibatkan anggotanya dalam berbagai aktivitas. Melalui pelayanan sosial, kegiatan misi, dan pengabdian kepada masyarakat, umat dapat merasakan makna sejati dari kasih Tuhan. 

Keterlibatan dalam aktivitas sosial ini tidak hanya memberi kesempatan untuk berbuat baik tetapi juga memperkuat hubungan antar anggota. 

Ketika umat bekerja sama dalam melayani, mereka memperkuat rasa persaudaraan dan pengalaman spiritual yang mendalam.

Uskup Desmond Tutu pernah mengatakan, "Gereja tidak boleh menjadi klub eksklusif, tetapi harus menjadi rumah bagi semua orang." 

Pandangan ini menyoroti pentingnya keterlibatan gereja dalam misi sosial dan pelayanan kepada masyarakat, menunjukkan bahwa gereja harus membuka pintunya untuk semua yang membutuhkan.

Kehidupan Bersama dalam Iman

Komunitas gereja seharusnya menjadi tempat di mana umat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Pertemuan rutin, baik dalam bentuk kebaktian, kelompok kecil, maupun kegiatan sosial, membantu membangun relasi yang erat antar anggota. 

Dalam suasana saling pengertian dan cinta, umat dapat berbagi pengalaman iman, tantangan, dan berkat yang mereka terima. Kehidupan bersama ini menciptakan ikatan yang kuat dan menjadikan gereja sebagai rumah rohani bagi semua anggotanya.

Martin Luther King Jr. pernah berkata, "Kita terlahir sebagai manusia, tetapi kita dibentuk oleh komunitas kita." 

Ungkapan ini menggambarkan pentingnya komunitas gereja dalam membentuk karakter dan spiritualitas individu.

Liturgi yang Membangun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun