Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Peran Penyintas Kanker, Pengungkit Kesadaran terhadap Kesehatan Wanita

6 Oktober 2024   16:29 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kanker payudara, pita pink. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Deteksi dini merupakan langkah kunci dalam menangani kanker payudara secara efektif. Pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) adalah metode yang sangat penting bagi setiap wanita untuk mendeteksi perubahan atau benjolan pada payudara sejak dini.

Ketika kanker payudara terdeteksi pada tahap awal, peluang untuk sembuh secara signifikan lebih tinggi. Banyak wanita yang berhasil pulih dari kanker payudara setelah menemukan penyakit ini lebih awal berkat praktik SADARI yang rutin.

Pembekalan Pengetahuan SADARI

Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini, komunitas kanker di Salatiga telah mengadakan pembekalan bagi anggota komunitasnya mengenai pemeriksaan payudara secara mandiri. Acara ini di adakan di Salatiga pada akhir Bulan September yang lalu.

Pembekalan ini diberikan kepada Onkologi Ken Sarasa Community (OKC), yang dihadiri oleh dr. Subianto, Sp.B (K) Onk dan dr. Eka Yudhanto, Msi. Med, Sp.B (K) Onk beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan pentingnya menjaga pola hidup sehat.

dr. Eka Yudhanto, Msi. Med, Sp.B (K) Onk menekankan bahwa menjaga pola hidup sehat, berolahraga secara teratur, dan menerapkan diet seimbang merupakan langkah-langkah yang sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara. 

Gaya hidup sehat tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperkuat sistem imun tubuh, yang dapat membantu dalam melawan penyakit.

SADARI sebagai Pengungkit Kesehatan Masyarakat

Pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) dapat dianggap sebagai pengungkit yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan payudara, khususnya dalam deteksi dini kanker.

SADARI memberikan setiap wanita alat untuk mengenali dan memahami kondisi tubuh mereka sendiri, serta mendeteksi perubahan yang mungkin mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Melalui praktik rutin ini, wanita dapat lebih akrab dengan struktur dan konsistensi payudara mereka, yang memungkinkan mereka untuk lebih cepat menyadari adanya perubahan yang tidak normal. 

Ketika masyarakat memahami dan menerapkan SADARI, ini akan mendorong tingkat deteksi dini yang lebih tinggi dan, pada gilirannya, meningkatkan peluang kesembuhan.

Penyintas Kanker Sebagai Relawan

OKC Salatiga bersama Tim Medis RS Ken Saras, Kelompok PKK, Anggota Persit, dan Ibu Bhayangkari /Poto: OKC
OKC Salatiga bersama Tim Medis RS Ken Saras, Kelompok PKK, Anggota Persit, dan Ibu Bhayangkari /Poto: OKC

Diharapkan, para penyintas kanker tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga dapat berperan sebagai relawan untuk mendidik masyarakat di sekitarnya melalui kegiatan SADARI.

Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka. 

Ketika seseorang merasa didukung oleh komunitas, mereka cenderung lebih berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Mengurangi Kecemasan Pada Wanita

Selain itu, pengetahuan tentang SADARI dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan terkait kanker payudara. 

Ketika wanita merasa memiliki kontrol atas kesehatan mereka melalui pemeriksaan mandiri, mereka cenderung merasa lebih tenang dan berdaya.

Oleh karena itu, kesadaran dan praktik SADARI harus dijadikan prioritas untuk meningkatkan kesehatan payudara secara keseluruhan.

Peran penyintas kanker sebagai relawan dalam masyarakat untuk mengedukasi tentang pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) sangat krusial dalam upaya deteksi dini kanker. 

Jumlah kasus kanker tertinggi di kalangan perempuan adalah kanker payudara, dengan total 65.858 kasus di tahun 2020, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas (https://www.kompas.id/baca/opini/2023). 

Penyintas Kanker Memberi Inspirasi

Penyintas memiliki pengalaman dan wawasan yang berharga, yang dapat memberikan inspirasi kepada orang lain tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Dengan berbagi cerita tentang perjalanan mereka, termasuk tantangan dan keberhasilan yang dialami selama proses penyembuhan, mereka mampu menunjukkan betapa besar dampak dari deteksi dini.

Pesan ini menjadi lebih kuat ketika disampaikan oleh seseorang yang telah menjalani pengalaman tersebut, menciptakan rasa kedekatan dan empati yang lebih mendalam di antara anggota masyarakat.

Keberadaan penyintas kanker sebagai relawan juga dapat menciptakan ruang yang aman untuk diskusi tentang isu-isu kesehatan yang sering kali dianggap tabu. 

Mereka dapat mengurangi stigma yang sering menyertai kanker dan membuat topik SADARI lebih dapat diakses bagi banyak orang.

Dengan pendekatan berbasis pengalaman, penyintas dapat membantu masyarakat memahami betapa pentingnya mengenali kondisi tubuh mereka sendiri. 

Langkah sederhana seperti melakukan SADARI secara rutin dapat meningkatkan peluang untuk mendeteksi perubahan sejak dini.

Penyintas Kanker Pemberi Edukasi

Melalui inisiatif ini, penyintas kanker tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. 

Mereka membantu membangun budaya peduli kesehatan yang lebih kuat, di mana individu merasa lebih termotivasi untuk mengambil langkah-langkah preventif dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Dengan mengedukasi masyarakat tentang SADARI, diharapkan angka kejadian kanker payudara dapat menurun, dan individu dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik. 

Keterlibatan penyintas kanker dalam program edukasi ini sangat berharga dan harus didorong untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam komunitas.

Upaya bersama ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak wanita untuk menjalani pemeriksaan payudara secara mandiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun