Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran Penyintas Kanker Payudara Sebagai Pengungkit Kesadaran terhadap Kesehatan Wanita

6 Oktober 2024   16:29 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OKC Salatiga bersama Tim Medis RS Ken Saras, Kelompok PKK, Anggota Persit, dan Ibu Bhayangkari /Poto: OKC

Ketika masyarakat memahami dan menerapkan SADARI, ini akan mendorong tingkat deteksi dini yang lebih tinggi dan, pada gilirannya, meningkatkan peluang kesembuhan.

Penyintas Kanker Sebagai Relawan

Diharapkan, para penyintas kanker tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga dapat berperan sebagai relawan untuk mendidik masyarakat di sekitarnya melalui kegiatan SADARI.

Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka. 

Ketika seseorang merasa didukung oleh komunitas, mereka cenderung lebih berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Mengurangi Kecemasan Pada Wanita

Selain itu, pengetahuan tentang SADARI dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan terkait kanker payudara. 

Ketika wanita merasa memiliki kontrol atas kesehatan mereka melalui pemeriksaan mandiri, mereka cenderung merasa lebih tenang dan berdaya.

Oleh karena itu, kesadaran dan praktik SADARI harus dijadikan prioritas untuk meningkatkan kesehatan payudara secara keseluruhan.

Peran penyintas kanker sebagai relawan dalam masyarakat untuk mengedukasi tentang pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) sangat krusial dalam upaya deteksi dini kanker. 

Jumlah kasus kanker tertinggi di kalangan perempuan adalah kanker payudara, dengan total 65.858 kasus di tahun 2020, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas (https://www.kompas.id/baca/opini/2023). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun